Menjadi jurnalis foto tuh ada yang enak dan ada pula
yang bikin nyawa taruhannya, contoh yang enak tuh yang cuman hunting motret
cewek, klo outdor bisa dipakein payung biar teduh kan enak tuh . Tapi yang
bikin nyawa taruhannya yaitu bila mengambil gambar di Negara konflik yang
sedang peperangan seperti yang ada di film The Bang Bang Club ini .
Film ini menceritakan tentang empat fotografer yang
selalu mengambil gambar di Negara konflik yang sedang peperangan yaitu di
afrika selatan. Ke empat fotografer itu bernama Greg Marinovich, Joao
Silva, Ken Oesterbroek, Kevin Carter. Awal mulanya Greg sendirian sedang
mengambil foto di salah satu kawasan di afrka,disitu Greg bertemu dengan kevin
dkk, dan setelah pulang beberapa saat mereka menjadi teman atau sahabat. Dan
mereka berempat balik lagi ke afrika untuk mengambil gambar di daerah yang
sedang mengalami perang saudara tsb.
Ketika sedang mengambil foto di dalam suatu
peperangan sungguh sangat menyeramkan, dan harus mempunyai mental yang kuat,
coba bayangkan greg yang mengambil foto salah satu pelaku peperangan yg sedang
dibakar hidup-hidup dan langsung dibacok, dan pula suara tembakan yang selalu
menemani telinga, huh sungguh menyeramkan bukan. Dibalik pengambilan foto yang
sangat beresiko, di film ini juga ada sebuah percintaan diantara ke 4
fotografer itu yang tertarik kepada wanita yang disukai masing-masing selera
yang dipunyai.
Dalam sebuah foto itu adalah sesuatu pesan yang
ditampilkan oleh gambar, Seperti di film ini ketika foto tsb di publikasikan
semua orang mengerti apa yang terjadi dalam foto tsb.